Menanti Hadirnya Vaksin untuk Hadapi Pandemi
"Ma, kira-kira kapan ya, kita bebas dari pandemi?"
Keluh anak saya, usai merapikan buku di meja belajarnya. Raut wajahnya menyiratkan rasa bosan. Berbulan-bulan menghabiskan waktu di rumah, benar-benar membuatnya rindu dengan aktivitas seperti sebelum Covid 19 menyerang.
Seperti siswa lain yang juga terkena dampak pandemi, hari-harinya lebih banyak dihabiskan dengan mengerjakan tugas. Kalau nggak di hp, ya di depan laptop. Sebentar-sebentar foto dan bikin video.
Walau lama-lama bisa juga beradaptasi, tapi tetap saja kebutuhan untuk sesekali bersosialisasi mendadak muncul. Ya, namanya juga mahluk sosial, pasti kangen lah ketemu teman-teman sekelas.
Rasa bosan yang sedang dihadapi anak saya, kadang juga mampir di diri saya. Siapa yang pernah menyangka kalau kita akan beraktivitas dari rumah hingga saat ini. Dari bulan Maret, hingga penghujung tahun, semua orang melaksanakan School from Home, Work from Home. Ya, rumah menjadi tempat kita berada, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Nggak ada jalan-jalan, nggak ada liburan. Hiks..
Kira-kira, ini akan sampai kapan, ya?
Tak jarang saya juga bertanya-tanya. Persis seperti apa yang dipikirkan anak saya.
Apalagi kalau memikirkan betapa banyak pasien dan tenaga medis yang tidak bisa diselamatkan. Ditambah lagi dengan banyaknya orang yang harus kehilangan pekerjaan. PHK, pengurangan pendapatan. Huuft, rasanya makin lama, wabah ini menjadi semakin menakutkan.
Di awal-awal mewabahnya virus Covid 19, saya sempat stress. Ngeri membayangkan virus Covid 19 itu nempel di tempat yang biasa dihampiri banyak orang. Di halte, di stasiun, di angkutan umum, di barang-barang yang bisa disentuh banyak orang. Bahkan bisa beredar di lembaran uang yang kita pegang. Hii!
Untungnya, si virus bisa dihindari dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker, mencuci tangan, membawa hand sanitizer dan menjaga jarak bisa membuat ketakutan saya agak sedikit berkurang.
Gencarnya sosialisasi akan pentingnya protokol kesehatan membuat kesadaran masyarakat semakin meningkat. Sesaat ada rasa optimis. Yakin kalau pandemi ini segera berakhir dan kehidupan kita akan kembali normal seperti sebelumnya.
Tapi sayangnya itu nggak lama. Makin lama, masyarakat makin banyak yang abai. Mungkin lelah atau jenuh dengan keadaan yang belum juga berubah.
Seharusnya, dengan keadaan yang kita alami sekarang, kesadaran harusnya semakin meningkat. Apalagi jika ,melihat jumlah pasien yang terus bertambah. Hari ini sudah menembus angka 599 ribu dengan kasus meninggal sebanyak 18.336. So sad! :(
Sudah tak terhitung lagi cerita sedih yang sampai di telinga kita. Banyak yang kehilangan orang-orang tercinta dalam waktu sekejap. Sakit beberapa hari, lalu meninggal. Entah itu ayah, ibu, kakak, adik dan juga teman. Dan entah berapa lagi yang akan pergi..
Vaksin untuk Menangkal Virus Covid 19
Gambar oleh Alexandra_Koch dari Pixabay |
Untuk mengatasi virus yang makin mewabah ini, memang nggak cukup hanya dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti yang sudah kita lakukan. Tubuh kita membutuhkan antibodi atau kekebalan supaya terlindung dari serangan virus. Vaksin adalah salah satu cara agar tubuh kita kuat melawan virus tersebut.
Sudah banyak wabah penyakit yang bisa diatasi dengan vaksin. Misalnya wabah penyakit polio, campak, cacar dan lainnya. Nah, untuk mengatasi mewabahnya virus Covid 19 ini, para ilmuwan dari seluruh dunia bekerja keras untuk mengembangkan dan menguji beberapa vaksin untuk menekan meluasnya virus Covid 19. Salah satunya adalah Vaksin Sinochem yang dibuat oleh China. Uji coba vaksin ini terus dilakukan hingga nanti dinyatakan siap untuk digunakan.
Semoga segala proses terkait uji coba vaksin ini dilancarkan, dan kita bisa kembali beraktivitas seperti dulu lagi, ya..
Sementara menanti hadirnya vaksin, jangan lupa, tetap jaga kesehatan. Kalau merasa badan nggak enakan dan butuh untuk berobat ke dokter, nggak perlu memaksakan diri untuk keluar rumah. Apalagi dengan situasi seperti sekarang ini. Menghindari bertemu orang banyak dapat mengurangi risiko tertular virus. Kita bisa konsultasi secara online. Pakai aja aplikasi Halodoc. Selalu ada dokter terpercaya, kapan saja dan di mana saja yang siap melayani keluhan kita. Bahkan, jika dibutuhkan peninjauan langsung, dokternya akan datang ke rumah. Mereka akan melakukan yang terbaik agar pasien merasa nyaman.
Semoga pandemi ini segera berakhir.
Jangan lelah untuk meneruskan kebiasaan baik yang selama ini kita lakukan .Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, adalah ikhtiar kita untuk saling melindungi.
Kamu melindungi aku, aku melindungi kamu.
Post a Comment
Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)