Kemaren pas lagi senggang, saya iseng scroll foto-foto waktu liburan. Rasanya seneng deh ngeliatin foto kalau pas lagi jalan. Bawaannya jadi happy aja. Memori langsung kembali ke saat ketika menikmati perjalanan.
Gara-gara ngeliatin foto-foto itu, akibatnya sudah bisa ditebak ya.. saya jadi kangen liburan. Apalagi ketika mata saya tertuju pada foto-foto waktu jalan ke Tanjung Pinang. Indahnya pantai, gurun pasir dan tempat wisata lainnya, membuat rindu makin terusik.
Gara-gara ngeliatin foto-foto itu, akibatnya sudah bisa ditebak ya.. saya jadi kangen liburan. Apalagi ketika mata saya tertuju pada foto-foto waktu jalan ke Tanjung Pinang. Indahnya pantai, gurun pasir dan tempat wisata lainnya, membuat rindu makin terusik.
Terakhir kali jalan sih, emang kurang puas. Karena waktu yang sangat terbatas dan cuaca yang saat itu kurang bersahabat. Tapi, karena alasan inilah yang bikin saya jadi pengen balik lagi ke kota yang penuh kenangan itu.
Tanjung Pinang adalah kota yang sangat ramah. Pemandangan alamnya indah, sekaligus menyimpan banyak cerita dan benda-benda bersejarah serta wisata kuliner yang memanjakan lidah.
Saya mau cerita ah, gimana perjalanan saya waktu berkunjung ke sana. Kali aja ada yang sedang bersiap-siap mau liburan ke sana juga. Jadi, bisa dapat gambaran dari perjalanan singkat saya.
Saya memulai perjalanan ke Tanjung Pinang, setelah lebih dulu menghabiskan waktu di kampung halaman tercinta, Pekanbaru. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjung Pinang melalui Bandara Hang Nadim, Batam. Sebenarnya ada sih, pesawat yang langsung ke Tanjung Pinang. Tapi, karena saya dan kakak ada keperluan, kami bermalam dulu di Batam.
Dari Batam perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Telaga Punggur menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura. Dengan waktu tempuh sekitar satu jam, akhirnya saya menjejakkan kaki juga di Tanjung Pinang. Cuaca cukup cerah. Ah, senangnya bisa melihat kapal-kapal yang sedang bersandar. ^^
Tapi, nggak lama perut saya rasanya nggak bisa diajak kompromi. Kebiasaan deh, ya.. begitu nyampe di satu kota, pasti nggak sabar untuk
Saya memulai perjalanan ke Tanjung Pinang, setelah lebih dulu menghabiskan waktu di kampung halaman tercinta, Pekanbaru. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjung Pinang melalui Bandara Hang Nadim, Batam. Sebenarnya ada sih, pesawat yang langsung ke Tanjung Pinang. Tapi, karena saya dan kakak ada keperluan, kami bermalam dulu di Batam.
Dari Batam perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Telaga Punggur menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura. Dengan waktu tempuh sekitar satu jam, akhirnya saya menjejakkan kaki juga di Tanjung Pinang. Cuaca cukup cerah. Ah, senangnya bisa melihat kapal-kapal yang sedang bersandar. ^^
Tapi, nggak lama perut saya rasanya nggak bisa diajak kompromi. Kebiasaan deh, ya.. begitu nyampe di satu kota, pasti nggak sabar untuk