Bersama Kita Bisa Cegah DBD
Teman-teman pada tau nggak, tanggal 15 juni merupakan Hari ASEAN Dengue Day. Dan tahun ini, ASEAN Dengue Day diselenggarakan untuk keenam kalinya di Asia Tenggara. Nah, Indonesia pernah menjadi tuan rumah lho.., tepatnya pada kali pertama peluncuran ASEAN Dengue Day oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2011 dengan tema "Jakarta Call for Action on Combating Dengue".
Pada peringatan tahun 2016 ini, Thailand menjadi tuan rumahnya. Dengan mengangkat tema " Community Empowerment : A Sustainable Success to Fight Dengue. Penyakit yang sudah menjadi kekhawatiran bagi setiap negara ini memang sepantasnya menjadi perhatian bersama. Karena, dengan gerakan yang dilakukan bersama, kesempatan untuk melawan endemik DBD menjadi lebih besar.
Bertepatan dengan diperingatinya Hari Dengue Se-ASEAN ini, dibuka juga website www.denguemissionbuzz.org. Portal ini menyajikan berita-berita penting, video dan informasi tentang pencegahan demam berdarah yang dilakukan di enam negara peserta di Asia Tenggara. Intinya dengan adanya situs ini, kita bisa mengetahui lebih banyak tentang DBD.
Di Jakarta, bertempat di hotel Grand Sahid Jaya tanggal 15 Juni kemaren, digelar acara konfrensi pers dengan simposium bertema " Bergerak Bersama Cegah DBD Melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik". Acara dihadiri oleh perwakilan dari ibu menkes, Dr. H. Mohamad Subuh, MPPM Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kalangan media, blogger dan sukarelawan jumantik dari berbagai kota. Dari pertemuan ini diharapkan setiap golongan masyarakat bisa bersama-sama memerangi kasus DBD.
Bahaya DBD
Semua pasti udah tau lah ya, tentang bahaya DBD. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Diperlukan penanganan serius pada pasien DBD.
Waspadai gejala seperti foto di bawah ini.
atau tanda bahaya seperti ini :
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik adalah suatu gerakan yang diupayakan oleh Kementrian Kesehatan dalam rangka mencegah dan mengurangi kasus DBD di Indonesia. Gerakan ini terbukti efektif dan dapat mengendalikan penyakit demam berdarah.
Jumantik atau Juru Pemantau Jentik adalah anggota masyarakat yang dilatih untuk memantau keberadaan jentik nyamuk. Nantinya tim Jumantik ini akan membuat laporan kegiatan pada Puskesmas.
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini sudah diterapkan di daerah Tangerang Selatan yang dipilih sebagai daerah percontohan.
Terbukti gerakan ini dapat menekan jumlah pasien DBD. Sosialisasi dan edukasi diberikan kepada masyarakat dengan cara memberikan pengetahuan tentang pencegahan sarang nyamuk. Selain itu, setiap rumah juga ditempelkan stiker sebagai pengingat. Dengan cara ini, kesadaran warga untuk menjaga lingkungan rumahnya jadi meningkat.
Jumantik juga akan menggerakkan masyarakat tentang bagaimana caranya menjalankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. Cara paling mudah dan paling efektif yang bisa dilakukan setiap anggota keluarga di rumah.
Ada yang berbeda 3M yang dulu dengan yang sekarang. Dulu, 3M adalah menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur wadah yang bisa menampung air. Pemberantasan nyamuk yang sekarang, mengubur tidak dilakukan lagi. Karena tindakan mengubur dianggap tidak menjaga kelestarian lingkungan.
Gerakan 3 M Plus
Ada yang berbeda 3M yang dulu dengan yang sekarang. Dulu, 3M adalah menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur wadah yang bisa menampung air. Pemberantasan nyamuk yang sekarang, mengubur tidak dilakukan lagi. Karena tindakan mengubur dianggap tidak menjaga kelestarian lingkungan.
Benar juga ya.. lama-kelamaan tanah akan penuh dengan barang-barang seperti kaleng dan wadah bekas. Beberapa tahun ke depan bisa dibayangkan akibatnya. Nah, itulah sebabnya mengapa tindakan mengubur tidak diterapkan lagi.
Sekarang ini 3M disebut 3M Plus. Tindakan yang dilakukan terdiri dari:
- Menguras penampungan air
- Menutup tempat penampungan air
- Mendaur uang barang bekas
Di bawah ini, foto salah satu tanaman yang bermanfaat untuk mengusir nyamuk.
Sekarang ini 3M disebut 3M Plus. Tindakan yang dilakukan terdiri dari:
- Menguras penampungan air
- Menutup tempat penampungan air
- Mendaur uang barang bekas
Tiga hal di atas ditambah dengan melakukan kegiatan lain yang mendukung pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida di penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu tidur dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Di bawah ini, foto salah satu tanaman yang bermanfaat untuk mengusir nyamuk.
Tanaman pengusir nyamuk cukup mudah ditemukan. Tanam dan jadikan sebagai penghias teras atau samping rumah di dekat jendela. Rumah jadi cantik sekaligus aman dari nyamuk.
Penyakit DBD bisa banget kita cegah. Selain didampingi tim jumantik, kita dapat menyebarluaskan 3M Plus.
Bersama Kita Bisa
Atau bersama warga melakukan bersih-bersih lingkungan setiap hari minggu dan fogging secara rutin. Selain lingkungan jadi bebas nyamuk, hubungan antar warga pasti jadi semakin erat.
Dengan melakukan pencegahan secara bersama-sama, tentunya nyamuk penyebab DBD dapat diberantas. Kasus DBD dapat ditekan atau mungkin bisa dilenyapkan. Semoga ini bisa terwujud ya.
Yuk, tunggu apa lagi. Mari kita dukung langkah pemerintah dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya DBD. Bersama kita bisa mencegah dan memberantas penyakit Demam Berdarah.
* "tulisan ini opini pribadi dan didukung oleh Sanofi Group Indonesia"
Post a Comment
Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)