31 March 2014

Fiksi: Hukuman untuk Ryan

Kabut mulai turun. Seluas mata memandang terlihat seperti asap yang menyebar perlahan menutupi pepohonan. Semilir angin semakin dingin menyelusup ke permukaan kulit. Ryan merapatkan retsleting jaketnya yang sejak tadi terbuka. Kepalanya mulai pusing. Beberapa hari belakangan ini kondisinya memang tidak fit. Perubahan cuaca membuat dirinya harus mulai beradaptasi dengan lingkungan. Sepuluh tahun menghabiskan waktu di dalam penjara membuat dirinya terasa asing. Padahal ini adalah tanah kelahirannya. Tempat dia di besarkan oleh ibu tercinta.

Ryan sudah melakukan banyak kesalahan dalam hidupnya. Terlambat menyadari cinta ibu yang begitu besar untuknya. Hingga tak bisa melihat semua ketulusan ibu, membesarkan dirinya dan Sakina, sendirian. Ayah sudah meninggal saat usianya genap enam tahun. Kesibukan ibu mencari nafkah membuat Ryan salah memilih teman. Masa remajanya menjadi masa sulit yang membuat dia terpaksa bersentuhan dengan berbagai jenis narkoba. Temannya yang cukup berada memberinya berbagai pilihan barang laknat itu secara gratis asalkan Ryan mau menemaninya menghirup sabu, menenggak pil ekstasi, merokok dan minum alkohol . Ryan, hanya seorang remaja yang ingin terlihat sama dengan temannya. Tak ingin di pandang sebagai

Skin Nutrition Cream SAHNE yang ajaib

Sebulan yang lalu, tak sengaja saya terlibat obrolan seru dengan seorang teman. Kebetulan saat itu matahari sedang bersinar sangat terik. Panas cahayanya seperti  membakar kulit tangan dan kaki saya yang terasa perih. Spontan saya mengeluh tentang  kulit tangan dan kaki saya yang cenderung kering. Sejujurnya ini salah saya juga, saya memang kurang telaten merawat kulit tangan dan kaki. Seketika mengalirlah  curhatan saya  siang itu.

Puas berkeluh-kesah, teman saya menyarankan SAHNE Skin Nutrition Cream yang dia pakai untuk di coba di tangan saya. Katanya, saya pasti merasa berbeda deh kalau pakai SAHNE. Usut punya usut, ternyata teman saya sudah mulai pakai  SAHNE sejak beberapa bulan sebelumnya. Aiiih, ketinggalan saya.
Begitu saya coba, tangan saya terasa lembut dan permukaannya tidak lengket. Terasa kenyal gitu. Saya langsung heboh, antusias pengen punya juga. *dasar emak-emak nggak mau kalah^^

30 March 2014

Perangi Narkoba dengan Pemahaman dan Kepedulian

          
            Sebagai ibu saya merasakan kekhawatiran yang luar biasa tentang maraknya peredaran Narkoba saat ini. Setiap hari, berita tertangkapnya pengedar, kurir atau pengguna Narkoba di berbagai media, baik di koran, televisi maupun media online membuat ketakutan saya tak bisa di bendung. Kadang dalam hati saya bertanya, apa mungkin presentasi peredaran Narkoba yang tertangkap masih kalah jauh bila dibandingkan dengan jumlah Narkoba yang lolos. Mengingat peredarannya sudah merambah berbagai cara baik itu melalui jalan darat, laut dan udara. Sejauh mana jalan masuk wilayah perairan kita dapat di jaga. Apa saya masih bisa menaruh harapan dan merasa optimis bahwa Narkoba bisa di berantas?
Jujur, saya menaruh harapan besar agar Narkoba bisa musnah dari muka bumi ini.

            Saat ini jumlah pengguna Narkoba semakin hari semakin meluas. BNN memperkirakan ada 4 juta pengguna yang menyerahkan hidupnya pada Narkoba dan masih belum di rehabilitasi. 40 orang meninggal setiap harinya karena penyalahagunaan obat-obatan terlarang ini. Bahkan di perkirakan pada tahun 2015 nanti, pengguna Narkoba akan semakin meningkat mencapai angka 5 juta. Miris ya, melihat angka sebesar itu?
Bukannya tak mungkin teman-teman kita, saudara-saudara kita yang di incar oleh para pengedar ini. Sekarang saja peredaran Narkoba sudah mulai

29 March 2014

Fun Cooking LOCK & LOCK with Chef Kong's

Sabtu 22 Maret lalu, saya dan teman-teman dari Kumpulan Emak2 Blogger menghadiri undangan dari Lock & Lock yang bertempat di Foodmart Cilandak Town Square. Siang itu Lock & Lock memperkenalkan peralatan memasak E-Cook yang punya bermacam keunggulan untuk menjadi partner ibu-ibu dalam memasak. Bentuknya  keren dan bikin penasaran.

Saat acara di buka, suasana dalam food mart siang itu langsung cair saat pembawa acara yang kocak dan Chef kong's yang ramah, meminta seseorang untuk membantunya memasak pada sesi pertama. Tanpa ragu saya tunjuk tangan dan maju. Saya benar-benar ingin tahu apa keistimewaan alat masak yang di beri nama Lock & Lock Glass si varian terbaru keluaran Lock & Lock.


Mengikuti proses memasak Chef Kong's benar-benar gampang dan cepat. Menu  sesi pertama adalah Ikan Tim Jahe. Bahannya : fillet ikan,beberapa potong tofu atau tahu sutra, irisan jahe, bawang putih cincang, daun jeruk, potongan sereh, tomat, cabe rawit, kecap ikan, minyak wijen, sedikit air, garam, merica dan gula, cukup di susun di dalam wadah Lock & Lock Glass kemudian di tutup dengan aluminium foil dan panggang di oven sampai matang. Jangan memanggang dengan tutupnya ya, karena penggunaan tutup hanya untuk