30 January 2014

Menjadi Perempuan Gemilang Dengan Internet

Di jaman yang canggih ini, tak bisa di pungkiri bahwa Internet menjadi kebutuhan sehari-hari buat semua orang. Nggak cuma buat kaum lelaki, pekerja kantoran, pelajar, tapi juga buat kaum perempuan yang menempatkan Internet sebagai kebutuhan yang tidak bisa di pisahkan dalam keseharian.

Internet  menjadi pintu ajaib yang bisa membuat perempuan terhubung dari satu tempat ke tempat lainnya. Seperti lorong waktu yang bisa mengantarkan kemanapun tempat yang diinginkan. Apalagi buat Ibu rumah tangga yang ruang geraknya terbatas. Mengasuh anak, mengurus rumah dan nggak punya banyak waktu untuk keluar rumah. Tinggal cari apa yang dibutuhkan lewat Google Search, dalam sekejap informasi tersedia di depan mata. Mau nyari resep masakan, berkebun, berternak, atau bahkan fashion dan kecantikan semua ada. Mau belanja? Hm, bisa banget. Apalagi kalau punya uang yang tak terbatas. Banyaknya Online Shop menjadi godaan yang berat buat perempuan yang Shoppaholic. Nggak kuat iman, uang cepat sekali berkurang. Tapi, semua terpulang pada masing-masing orangnya, sih. Ada juga yang membeli sesuai kebutuhan atau cuma ingin cuci mata, lihat-lihat barang yang lagi trend. Lalu menyimpan keinginan di dalam hati, "Semoga suatu saat saya bisa beli.." Hm, boleh-boleh sajakan? Nggak ada yang melarang.^^

Tapi bagusnya,

18 January 2014

Selamat Ulang Tahun ke-2, KEB

Horeee.., hari ini Kumpulan Emak2 Blogger tercinta lagi ultah yang ke 2.. *tebar convetti ;D
Sama kaya' Batita, KEB itu sedang tumbuh menggemaskan. Unyu kayak Maira Jingga  *wkwkw, bawa-bawa anak mak Sary Melati. Habis Maira ngangenin sih. KEB juga ngangenin kayak gitu!

Di mata saya, selain unyu, KEB juga tempat kumpulnya emak-emak inspiratif. Tempat di mana setiap orang bisa saling menimba ilmu, tanpa menggurui. Saling mengingatkan, tanpa merasa dikecilkan, saling becandaan, saling terikat dalam sebuah kekeluargaan, tanpa paksaan, bahkan saling menguatkan di kala gundah menyapa.

Emak-emak semua pasti setujukan kalo kita butuh teman?
Tapi bukan teman yang malah membuat perasaan kita makin galau. makin sedih, makin runyam.
Banyak emak KEB yang bisa membuka mata kita, bahwa kita tidak sendiri. Kita bisa menghadapi apapun. Segawat apapun. Bahkan kita dibuat tersadar, bahwa seharusnya kita bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Kalau sudah begitu, kita jadi malu karena sempat berpikir untuk mengeluh.Iya, kita jadi malu untuk mengeluh. Meski kadang sebagai manusia ada rasa putus asa.  Di mata saya, Emak-emak KEB adalah emak-emak yang tangguh dan penuh semangat. Percayalah, ketangguhan dan  semangat itu lambat laun pasti akan menular. :)

Di mata saya KEB bukan hanya tempat untuk bersenang-senang. Ia layaknya rumah tempat semua emak, sejenak membebaskan pikiran dari rutinitas sehari-hari. Membuka cakrawala baru, bahkan memberi kesempatan untuk lebih menjadi "sesuatu". Belajar tanpa batas usia, meng-update diri dengan ilmu-ilmu baru. Belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian, dan senang melihat kesuksesan seseorang.

Di mata saya KEB itu bukan hanya tempat belajar. Tapi juga tempat yang membuka peluang-peluang baru untuk setiap keluarga besarnya. Peluang yang bahkan kita sendiripun tak pernah menyangka akan mendapatkannya. Seperti saya misalnya,
Siapa yang menyangka saya bisa ketemu dengan orang-orang penting?
Siapa yang menyangka, kalo sejak menjadi keluarga besar KEB saya bisa mondar-mandir menghadiri undangan ke tempat-tempat yang dulu tak pernah terpikirkan? makan gratis, dapat hadiah?
Siapa yang menyangka saya berani maju, bahkan berani malu untuk ikutan games seru?
Siapa yang menyangka saya bisa ikut terlibat dalam mensukseskan Srikandi Blogger 2013, mengajukan ide dan merancang sendiri baju-baju fashion show untuk anak-anak para emak?
(foto : Fitri rosdiani)

Dan , nggak ada yang menyangka juga bisa punya banyak teman yang hebat-hebat tapi nggak pernah sombong.

Aaaaah, pasti juga nggak ada yang menyangka di hati saya ada tempat khusus untuk emak-emak KEB?
 di mana di setiap sudutnya :

             -ada tempat untuk saya sisipkan rasa rindu bila lama tidak bertemu..
             -ada tempat berjuta harap agar KEB makin jaya selalu..
             -ada tempat untuk bilang : KEB di mataku... KEB selalu di hatiku

Pokoknya di mata saya, KEB itu adalah "sesuatu" :) Terima kasih telah membuka jalan bagi saya  untuk mengaktualisasikan diri, bahwa saya juga bisa menjadi  sesuatu.. Love, love, love KEB so much ^^


*Selamat Ulang Tahun ke-2 untuk KEB tercinta, tetaplah jadi yang menginspirasi..




14 January 2014

Buavita Cooking Challenge with Chef Edwin Lau

Sabtu siang tanggal 11 Januari lalu, saya dan teman-teman KEB menghadiri undangan dari Buavita dengan tema " Pilah-Pilih Makan Siangmu Bersama Chef Edwin Lau" acara ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli kesehatan dengan cara menjadi Frutarian, yaitu kesadaran untuk mengkonsumsi buah setiap hari. Hm, siapa yang nggak suka buah ya? apalagi Juice Buavita yang enak rasanya. *Saya minum duaaa!

Siang yang panas terasa semakin meriah karena dresscode hari itu merah cerah. Kebayangkan, gimana cerianya emak-emak pake baju merah? kebayang dong ya.., seger-seger gimana gituuu... >.<

Di awal acara, mbak Dita dari Buavita sudah menanyakan kesiapan KEB untuk mengutus satu anggotanya untuk menjadi peserta Cooking Challenge yang nantinya akan menghadapi komunitas lain. Saya yang datang duluan cuma bisa jawab,
"Iya mbak, nanti kita kirimkan namanya. Kita mau rembukan dulu."
Hihiii, kok rembukan? Ya, iya. Karena mak Dwina yang kita jagokan ternyata mendadak sakit dan nggak bisa datang. Dan saya nggak tahu update terakhir tentang siapa yang akan maju. Nggak lama muncul juga emak-emak. Kecuali mak Icha Elisa Koraag dan mak Olly.

Mak Vema, admin yang datang sebagai kepala suku mulai mencari-cari utusan. Eeh, beberapa emak malah menatap ke arah saya. what? saya gituh? Mak Fadlun bersikeras memaksa. Saya mulai merasa terpojok. Sayakan nggak pernah upload foto masakan? 
Saya masih mengulur waktu, menunggu mak Icha datang. Soalnya mak kita itukan sering juga berbagi foto masakan hasil karyanya.Eh, tapi nggak muncul-muncul juga. Akhirnya saya pasrah, karena nama peserta harus segera di masukkan.
"Hm..., baiklah kalau emak-emak percaya ." kata saya dengan hati kecut.
Masalahnya komunitas yang ada pada hari itu, memang