18 February 2016

Menyambut Gerhana Matahari Total 2016


(Image : Blogdetik)

Seingat saya, kalau nggak salah, saya sudah tiga kali menyaksikan kehebohan fenomena gerhana matahari total. Paling tidak, saya menyaksikan bagaimana sibuknya orang-orang bercerita dan bersiap menghadapi datangnya gerhana matahari total (GMT).

Kali pertama ketika saya masih tinggal di Dumai. Saya masih imut, berseragam putih-merah. Masih SD. Sekitar tahun 83 gitu deh. Masih sibuk main, meski orang sekitar sudah pada heboh. Yang saya ingat, saya nggak boleh keluar rumah. Kata Papa, nggak boleh keluar dan lihat matahari, nanti bisa buta. Waktu itu saya takut banget. Nggak berani melihat keluar sedikitpun. Kemudian saya tahu, memang berbahaya kalau melihat gerhana matahari dengan mata telanjang. 

Nah, di fenomena GMT yang terjadi tahun 1988, saya sudah duduk di bangku SMP. Jadi cukup antusias bisa mengalami langsung saat-saat di mana semua orang membicarakan terjadinya GMT. Di sekolahpun informasi tentang bagaimana terjadinya proses gerhana matahari menjadi mata pelajaran yang disukai. Bahkan saya masih ingat ketika kami membuat alat peraga. Cahaya matahari akan terhalang oleh bulan yang menutupinya. Lalu, untuk beberapa saat, wilayah yang diliputi fenomena ini akan menjadi gelap untuk beberapa saat. Benar-benar sebuah kejadian alam yang luar biasa. Apalagi fenomena ini terjadi dengan rentang waktu yang cukup panjang. Maka, bisa menyaksikannya adalah sebuah anugerah. Tak heran, pada saat itu, berita tentang GMT di TV menjadi sesuatu yang ditunggu.

Demikian juga dengan kejadian saat terakhir kali fenomena GMT menghampiri wilayah Indonesia pada 24 oktober 1995. Yap, 21 tahun yang lalu. Meski sudah lama, saya masih bisa mengingatnya. Sayangnya waktu itu belum ada Blog sih, coba kalau ada, pasti peristiwa bersejarah itu akan tertulis dan menjadi abadi. :)

Kini, setelah melalui rentang waktu 21 tahun, tanggal 9 Maret mendatang fenomena GMT akan menghampiri wilayah Indonesia lagi. Beberapa wilayah yang dilewati GMT yaitu Palembang, Belitung, Lubuk Linggau, Tanjung Pandan, Manggar, Palangkaraya, Toboali, Balikpapan, Sampit, Palu, Poso, Ternate, Tidore, Sofifi, Jailolo, Kao, Koba dan Maba akan menjadi saksi sejarah.

Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita sangat bangga dan patut bersyukur ya, karena fenomena ini bisa kita rasakan langsung. banyak warga negara lain seperti wisatawan-wisatawan asing yang sengaja datang ke Indonesia untuk menjadi bagian dari peristiwa langka ini. Nggak cuma wisatawan asing, wisatawan lokalpun sudah berbondong-bondong untuk booking hotel setempat sebagai langkah awal untuk menyambut fenomena GMT. Kejadian langka yang sayang utuk dilewatkan.

Beberapa wilayah yang dilewati GMT juga sudah melakukan persiapan. Beberapa trip wisata dibuka untuk menjadikan momen bersejarah ini sebagai momen yang tak terlupakan. Tempat-tempat strategis untuk melihat GMT pun sudah dirancang sedemikian rupa. 

Tak ketinggalan juga dengan www.detik,com melalui kanalnya Blogdetik, mencari 20 laskar gerhana matahari untuk diajak ke Bangka Belitung secara gratis. 20 laskar gerhana ini akan menyaksikan detik-detik GMT menyelimuti wilayah yang indahnya bikin  saya termimpi-mimpi pengen sekali bisa ke sana. Pengen banget menikmati pantai indahnya. *Pengennya pake banget ya..  :)

Daerah wisata yang satu ini memang sukses mencuri hati banyak orang. Termasuk saya yang nggak sabar ingin menjejakkan kaki ke sana. Bayangkan pesonanya yang indah memukau, berpadu dengan sejarah, bahwa Gerhana Matahari Total pernah singgah di sana. Hm, betapa fenomenalnya.

Menjelang terjadinya fenomena GMT tanggal 9 Maret nanti, Kementrian Pariwisata Bangka Belitung memperkirakan akan ada jutaan wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang akan ikut mengabadikan peristiwa bersejarah ini. Pengunjung bahkan bisa menikmati berbagai acara menarik sebelum hari-H. Pasti seru banget ya..

Dengan adanya peristiwa Gerhana Matahari Total ini, tentunya akan membuat kita semakin mencintai semesta dengan semua keindahannya. Juga semakin takjub dengan kebesaran Sang Pencipta dengan segala kekuasaannya. Mari, kita sambut kedatangannya.. :)













bm

Hai, terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan saya. Have a Nice Day! Salam :)

11 komentar

Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)

  1. Aku jugaa pingin banget nih mba liat GMT, th 88 mah aku msh umur 3th soalnya, blm ngeh sama fenomena fenomena. Haha

    ReplyDelete
  2. Kejadian langka, yang lama dinanti

    ReplyDelete
  3. Mba Way kalo yang 83 aku belum lahir, yang tahun 95 aku kok lupa ya. Waktu itu aku tinggal di Makassar, kebagian GMT ngga ya?

    ReplyDelete
  4. aku sudah pernah mengalami, tapi seingatku kalau gerhana matahari hanya terkesan mendung aja

    ReplyDelete
  5. aku sudah pernah mengalami, tapi seingatku kalau gerhana matahari hanya terkesan mendung aja

    ReplyDelete
  6. semoga terpilih jadi laskar gerhana ya

    ReplyDelete
  7. Wah, ingin rasanya turut menyaksikan... Ide laskar gerhana itu sangatlah menarik... :)

    ReplyDelete
  8. baru sekali mengalami gerhana matahari yang pemerintah dulu berkali2 menakut2i kalau melihat langsung bakal buta. Sekarang katanya sih Jakarta kebagian gerhana parsial...yang juga tidak boleh dilihat langsung... Hiks...

    ReplyDelete
  9. Wah terlambat saya, gak ikut menyaksikan peristiwa langka ini.

    ReplyDelete
  10. Oh ya, ada rumor katanya kita tidak boleh menatap matahari langsung saat gerhana matahari total, bagaimana penjelasannya yah,,,

    ReplyDelete
  11. semoga rame wisatawan yg datang ke indonesia

    ReplyDelete
avatar
Admin Sejenak Bercerita Online
Welcome to Sejenak Bercerita theme
Chat with WhatsApp