15 March 2011

Tak ada yang abadi

Aku masih disini.,sendiri ,menatap langit yang masih saja mendung,padahal tadi sempat terbersit sekilas sinar mentari yang mengintip dari celah awan,biasnya indah,tapi itu tak lama langit kembali mendung.
Huuuuhfftt....aku mencoba mengurai lagi kenangan lama yang sempat berkelebat dibenak
Dulu....aku selalu senang berjalan pelan mengikuti garis pantai yang indah ini.
Sekedar mengumpulkan aneka kerang yang aku takjub,selalu berbeda setiap coraknya.
"Subhanallah...kerang-kerang ini indah ya.
"Lihat...motifnya berbeda,Allah itu memang seninya luar biasa ya.
Dan kau menjawab sambil sedikit tertawa.
"hehee...Allah itu Maha...,bukan cuma luar biasa
"Tapi aku suka....melihat wajah takjubmu itu.
Teruslah mengagumi Nya ya,sebagai tanda kita cinta kepadaNya.
Dan kita pulang...menyusuri pantai.perlahan merasakan lembut terpaan angin,.dingin.


Itulah dulu
Saat semua masih berupa kesenangan,saat kita masih selalu mengisi sore kita dengan penuh tawa..
memandang sesuatu sebagai nikmat yang tiada tara.Takjub dengan segala keindahan.
Akupun selalu merasakan dan menghargai setiap detik yang diberikan untuk kita lalui bersama.
Hmmm...andai kau masih disini.
merasakan lembutnya angin ini
,menatap indahnya iring-iringan ombak yang selalu saja setia pulang ketepian.


Yah...ternyata jalan hidup memang terkadang tak sampai dipikiran
,walau sekedar angan agar kebersamaan lebih panjang..Semua memang rahasia dan mutlak milik Tuhan..
Aku belajar untuk menerima keadaan ini.
Terus belajar bahwa cinta memang tak selamanya dipisahkan oleh maut,tapi cinta juga bisa kandas,hilang dan lenyap tak bersisa ,meskipun selalu bersama.


Huuuuft....aku terus saja menghela nafas,membuang sedikit kesal yang bergejolak.
Ternyata kebersamaan juga bukan jaminan.Aku tau ada yang salah,pasti ada yang salah.
Tapi aku tak kuasa menolak debat yang terus bergejolak diantara kita.Berjuang mengangkat kegelisahan itu menjadi sesuatu yang layak untuk kita pertaruhkan.
Ya...dan kita memutuskan
aku hanya diam tak dapat berkata-kata..
Pasrah merelakan getaran-getaran yang hilang entah kemana itu menjadi penentu atas akhir kebersamaan kita.


Itulah yang terjadi diantara kita.
Seperti sore ini,aku yang sendiri menatap mendungnya langit..
.berusaha.belajar untuk merelakan apa saja yang aku miliki..hilang.
belajar dari kerang-kerang yang aku temui,betapa mereka harus rela meninggalkan cangkangnya yang indah untuk berganti ke cangkang yang lain atau bahkan mati.


Tak ada yang abadi...

No comments:

Post a Comment

Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)