Setiap siang ,aku selalu melihat laki-laki tua itu duduk dihalte
Larut melamun,menatap lalu lalang kendaraan yang lewat,sesekali memandang orang-orang yang berdiri.
Entah apa yang ada didalam pikirannya.Bahkan sampai aku pulang pun,saat hari hampir senja dia masih saja ada disini,dihalte ini.
Wajahnya menyimpan banyak pertanyaan,sesekali terlihat sedih,bingung.
Dan aku semakin penasaran.Rasanya ingin menyapa,tapi situasi tidak memungkinkan,saat halte ramai,hampir tak mungkin untuk bertegur sapa.Semua dlm sikap waspada..Ya...jika tak ingin menjadi mangsa para copet yang tak jelas lagi rupanya,bisa seperti preman,wanita atau bahkan laki-laki berdasi,meleng sedikit dijamin dompet melayang..
Tapi dalam hati aku berjanji besok-besok,saat halte ini agak sepi,aku akan mencoba untuk bertegur sapa dengan laki-laki itu,sekedar memuaskan rasa penasaran yang menggelitik hatiku...
Dan,sore ini aku melihatnya lagi.
Ahh,lega rasanya melihat halte ini tak ramai seperti biasanya.
Kuberanikan diri untuk menyapa
"Pak....saya duduk disini ya?
Oh....Silahkan neng,senyum mengembang dibibirnya.
"Saban hari ,bapak senang liat neng..nunggu bis disini.Neng mirip sekali dengan anak bapak..
Suaranya terdengar agak serak...
"Bapak punya anak?tanyaku heran.."anak bapak dimana?
Dia terlihat sibuk mengusap rambutnya,seolah sibuk memikirkan jawaban yang pantas untuk pertanyaanku..
"Sudah 3 tahun ia tak pulang...,terakhir bapak mengantarkannya disini,dihalte ini.
"Seorang teman mengajaknya jadi TKW.Setelah itu ia tak pernah kembali..
Kulihat pendangannya memelas,sesaat,mata tua itu basah.
"Bapak rindu Neng.
Aku sangat-sangat menyesal,telah menanyakannya.
Aku mengerti kerinduan yang dirasakannya,rasa yang pasti membuat dadanya sakit ketika rindu itu datang..
Aku yakin 3 tahun ini dia sangat menderita,didera rasa rindu pada anak gadisnya.
Aku mencoba menenangkannya,tapi aku tau takkan cukup menghibur deritanya,takkan bisa...
Ku usap punggung tangannya.
"Sabar ya pak.., kita doakan saja semoga dia baik-baik saja.
Agak ragu kuucapkan kalimat itu..,ada beberapa kemungkinan,tentang apa yg terjadi pada anaknya itu..
bisa saja ia ditipu ,dan tak tau bagaimana harus lari, atau?
Ahh...aku tak berani membayangkannya,semoga saja tidak
Sebab aku tak mau laki-laki tua ini tersiksa.Aku tak mau ia melewati hari-harinya yang semakin senja ,hampa dihalte ini,aku membayangkan bagaimana bila ia adalah ayahku sendiri.Menanti dengan harap-harap cemas,tak tau harus berbuat apa dan harus bertanya pada siapa,ketidakmampuan nya untuk mencari informasi juga semakin membatasi gerak langkahnya,sungguh aku ingin membantunya keluar dari penantian yang melelahkan ini.,aku ingin berbuat sesuatu untuknya,entah bagaimanapun caranya.Yang jelas aku hanya ingin memberikan satu kepastian yang akan membuatnya lega terlepas dari anaknya masih ada atau tiada.
Tiba-tiba aku teringat ada janji yang harus aku penuhi sore ini.
"Maaf pak...,saya harus pergi....,suaraku memecah kebisuan diantara aku dan laki-laki itu.,"saya akan coba untuk membantu bapak,semampu saya,tapi bapak harus siap dengan apapun hasilnya.
"Iya neng...,bapak juga mau pulang.Besok bapak kesini lagi,bapak sudah siap dengan apapun kehendak Tuhan neng,bapak hanya ingin tau anak bapak baik-baik saja..
,baik itu didunia atau disana.Air matanya menetes ketika mengucapkan itu...,aku tau,ia pasti sangat sedih,aku merasakan itu lewat tatapan matanya,ku tepuk pelan punggungnya,"bapak sabar yaa..,kita doakan yang terbaik untuknya...
,baik itu didunia atau disana.Air matanya menetes ketika mengucapkan itu...,aku tau,ia pasti sangat sedih,aku merasakan itu lewat tatapan matanya,ku tepuk pelan punggungnya,"bapak sabar yaa..,kita doakan yang terbaik untuknya...
Dia tersenyum,"bapak juga ingin melihat neng lagi...,mirip sekali..
"Iya pak..,bapak boleh menganggap saya seperti anak bapak sendiri,ujarku aku ingin memberi sedikit penghiburan dihatinya yang sudah semakin tua."Hati-hati dijalan ya pak,sampai jumpa besok.Aku membalas lambaian tangannya dengan tetesan air mata.
Sepanjang jalan aku terus memikirkan laki-laki tua itu,memikirkan cara yang bisa aku tempuh untuk membantunya.
Memikirkan kerinduannya menanti dihalte itu.Entah sampai kapan penantian itu akan terus dilaluinya.Aku sangat ingin penantiannya segera berakhir.Semoga Tuhan mendengar semua inginku..
Semoga Tuhan segera memberi jawaban,tentang sebuah kepastian..
ada atau tiada ,Semoga....
No comments:
Post a Comment
Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)