20 May 2016

Kota Bersejarah Parapat di Pinggir Danau Toba

Diantara Medan dan Padang, terdapat sebuah kota, penuh sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kota yang juga terletak di tepi Danau Toba yang mendunia, ialah Parapat. Parapat biasa disebut juga Prapat. Ia merupakan area di sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Pada Tahun 1990-an daerah ini menjadi lokasi wisata favorit para turis mancanegara karena keindahan Danau Tobanya. Banyak turis berisitirahat dan bermalam di hotel yang berada di Parapat saat ingin menikmati keindahan Danau Toba. Namun krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 membuat turis yang berkunjung ke area ini berkurang.

Namun pemerintah dan dinas pariwisata berusaha untuk kembali mengangkat nama Parapat sebagai destinasi wisata favorit di Sumatera Utara. Keindahan Danau Toba tak menghalangi nilai sejarah yang terdapat di kota ini. Parapat menyimpan  banyak bangunan tua dengan arsitektur yang indah dan bersejarah.

Di ujung parapat terdapat Tanjung Sipora-pora, untuk menuju tempat ini jalan berliku dan turun naik menjadi tantangan tersendiri. Di Tanjung Sipora-pora mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan bangunan tua dengan arsitektur colonial Belanda. Namun, amat disayangkan bangunannya banyak yang kurang terawat.

Sebuah bangunan kuno yang berdiri tegak dengan kokohnya di Ujung Semenanjung yang bertebing sangat curam di kawasan ini terdapat sebuah bangunan bersejarah, bangunan ini kini menjadi saksi bisu akan perjuangan bangsa Indonesia. Di tempat inilah Presiden Soekarno tepatnya pada tanggal 1 Januari 1949 di asingkan oleh Kolonial Belanda.

Bangunan ini dikenal dengan Pesanggrahan. Pesanggarahan ini berukuran 10 M x 20 M dibangun pada tahun 1820. Pesanggrahan ini dikelilingi oleh halaman yang luasnya mencapai 2 hekatare.Bangunan tersebut cukup kental dengan gaya arsitektur neoklasik. Arsitektur bangunan dan kuatnya sejarah semakin menambah keindahan dari Parapat.

Belum lagi jika cuaca di Parapat cerah dan bersahabat, teman-teman akan bisa melihat sunset dengan jelas dengan mata telanjang. Wow ! Its Amazing !

Sumber Foto : http://www.medan.panduanwisata.id

 Letak kota Parapat memang cukup jauh yaitu sekitar 176 KM dari pusat kota Medan, jika teman-teman berkendara akan menghabiskan waktu 3-4 Jam perjalanan. Namun perjalanan jauh tersebut rasanya akan terbayar dengan keindahan Danau Toba, nuansa Sejarah yang Kuat, dan Arsitektur yang unik dan menyejarah yang akan terus memanjakan mata saat berkunjung ke Parapat.

Pilihan hotel dan penginapan di Parapat juga banyak tersedia dan bisa  dijadikan tempat peristirahatan, untuk booking hotel di sekitar Parapat teman-teman bisa mengakses situs booking hotel online Traveloka.

Nuansa sejarah di Parapat bukan saja karena adanya Pesanggrahan tempat Presiden Soekarno di Asingkan, parapat merupakan asal mula legenda rakyat Batu Gantung. Batu gantung ini dapat ditemukan di antara tebing-tebing yang berada di Parapat.

Legenda Batu gantung bercerita tentang dua sejoli yang cintanya tak disetujui oleh keluarganya. Kemudian dua sejoli tersebut melarikan diri, karena terdesak mereka hendak terjun dari tebing tersebut. Lalu mereka bergantungan di sisi tebing tersebut dengan seekor Anjing, dan pada akhirnya mereka semua menjadi Batu.

Sumber Foto : http://www.gosumatra.com 

Danau Toba, Tanjung Sipora-pora, Pesanggrahan tempat pengasingan Presiden Soekarno, Legenda Batu Gantung, belum selesai memuaskan dahaga  akan wisata yang indah dan menyejarah, di sebelah timur Parapat terdapat beberapa bangunan berarsitektur colonial Belanda yang saat ini difungsikan sebagai kantor instansi pemerintahan. Kawasan ini merupakan pusat dari kota tua di Parapat.

Gaya Arsitektur di Parapat merupakan perpaduan dari tiga unsur yakni Tradisional, Modern dan Tropis. Puas dengan wisata alam yang indah seperti Danau Toba, dan wisata sejarah seperti Tanjung Sipora-pora dan pesanggrahan, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Parapat, Sumatera Utara.

Parapat menyimpan kekayaan kuliner yang bisa membuat teman-teman semua jatuh hati, diantara kuliner khas parapat adalah Lomok lomok, makanan khas suku Karo. Lomok lomok merupakan masakan daging babi yang dimasak dengan darahnya dan rempah rempah seperti kunyit, kemiri, tuba, santan, dan lain lain. Untuk kita yang beragama islam tentu makanan ini tak bisa  dicicipi ya. Tapi tak perlu khawatir masih banyak makanan khas Parapat lainnya yang bisa kita cicipi.

Ikan Naniura adalah salah satu makanan khas lainnya yang bisa dicicipi, makanan ini merupakan olahan ikan mas yang dimasak dengan bumbu asam, selain itu ada lagi olahan ikan mas lainnya yaitu ikan naniarsik yaitu ikan mas yang dimasak arsik.

Kuliner lainnya yang terdapat di Parapat adalah Lapet, dali (Susu sapi), ikan bakap hopar, sop ikan Danau Toba asam pedas, dan ikan pora pora goreng, hmmm cukup menggoda lidah bukan?

Parapat. kota kecil antara Medan dan Padang ini menyimpan potensi wisata yang indah dan bersejarah yang patut untuk kita kunjungi. Ingin menikmati keindahan Danau Toba dari sisi lain dan menghayati nilai sejarah yang kuat? Silakan merapat ke Parapat!


bm

Hai, terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan saya. Have a Nice Day! Salam :)

8 komentar

Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)

  1. seberapa jauh parapat dari danau toba kak?

    ReplyDelete
  2. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami sboplaza.com ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^

    ReplyDelete
  3. Dua kali ke Medan dan aku belum pernah ke sini huhuhu

    ReplyDelete
  4. waaaah menikmati sunset di Prapat pasti romantis ya Mbak,

    ReplyDelete
  5. danau toba adalah danau yang paling terkenal di dunia, pengen suatu saat bisa liburan kesana : )

    ReplyDelete
  6. wow, fotonya keren banget Mbak, dan ulasannya mengenai kota bersejarah ini juga bagus, : )

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya saya ada saudara di medan, lama tak jumpa, ingin rasanya kembali ke sana, tapi kapan yah?

    ReplyDelete
  8. I think that iss one of the so much important info for me.
    And i’m happy reading your article

    ReplyDelete
avatar
Admin Sejenak Bercerita Online
Welcome to Sejenak Bercerita theme
Chat with WhatsApp