13 December 2015

Bijak Menggunakan Obat dan Antibiotik

Jujur, bila harus mengakui, masih banyak masyarakat kita yang tidak menyadari betapa pentingnya berhati-hati dalam mengkonsumsi obat. Entah itu obat warung yang dijual bebas atau antibiotik yang sering kita temukan dalam meredakan sakit. Padahal, pemakaian obat  dan antibiotik tidak selalu harus digunakan. Ada aturan-aturan yang harus diperhatikan. Kalau tidak mau berakibat membahayakan di kemudian hari.


Beruntung sekali tanggal 14 November lalu, saya mengikuti Program Gema Cermat, Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Acara yang mensosialisasikan penggunaan obat antibiotik secara tepat ini bertempat di Gedung Kementrian Kesehatan dan dihadiri oleh Ibu Mentri Djoewita F. Moeloek. Dalam acara ini Ibu mentri juga memberikan secara simbolis, rompi kepada perwakilan beberapa  komunitas seperti kelompok Kader Posyandu wilayah Jakarta Selatan, Komunitas Blogger dan Komunitas Bendi- Bekasi Trendi, sebagai langkah awal bahwa kader ini nantinya akan menjadi perpanjangan tangan dari Kementrian Kesehatan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.


Selain pemberian rompi secara simbolis, acara hari itu juga memberikan penyuluhan kepada peserta tentang pengenalan obat-obatan dan cara pemakaiannya. 


Gerakan ini diharapkan akan menambah kesadaran masyarakat untuk peduli dengan kesehatan di masa yang akan datang.

Mengenal si Antibiotik


Memangnya, apa hubungannya antibiotik dengan masa yang akan datang? Saya juga baru tahu sih. Ternyata antibiotik yang ada saat ini adalah antibiotik yang bisa dibilang generasi terakhir. Tidak ada lagi antibiotik yang lebih kuat efeknya dari yang ada sekarang. Sedangkan kuman dan bakteri semakin berkembang. Bila kita terus menerus mengkonsumsi antibiotik,  Tubuh akan menjadi resisten. Kebal dan tak akan mempu melawan kuman penyakit. 

Antibiotik sebenarnya diciptakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Namun sayangnya nggak cuma bakteri jahat saja yang dibunuh,  bakteri baik pun akan ikut lenyap. Hal ini akan merugikan sistem pertahanan tubuh. Padahal bakteri baik sangat penting bagi tubuh, di antaranya:

  • Dapat memecah protein
  • mencerna makanan
  • menstimulasi pertumbuhan bakteri jahat dan jamur
  • membentuk vitamin K dan B


Itulah sebabnya betapa penting menghindari pemakaian antibiotik agar bakteri baik tetap terjaga. Sayangnya selama ini kita terbiasa. Bahkan masih ada masyarakat (termasuk saya juga), pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter. Inilah yang mengkhawatirkan. Karena pemakaian antibiotik harus dengan pengawasan dokter.  Sesuai dengan kebutuhan medis masing-masing.

Obat antibiotik hanya digunakan pada penyakit akibat infeksi seperti, infeksi pada telinga, infeksi saluran kemih, sinus yang lebih dari dua minggu, radang tenggorokan dan infeksi kulit akibat bakteri.
Sedangkan penyakit yang tidak memerlukan antibiotik adalah penyakit Flu, batuk  dan diare. 

Cara pemakaian juga patut diperhatikan. Minumlah antibiotik sampai habis. Karena bila tidak sesuai jangka waktunya, penyakit akan berulang. Resikonya akan membuat bakteri menjadi kebal.

Nggak cuma penggunaan antibiotik saja, cara penanganan juga nggak boleh sembarangan. Obat antibiotik tidak boleh dibuang di sembarang tempat. Bila di rumah masih menyimpan antibiotik yang tidak habis dipakai, hendaknya dikubur di dalam tanah. Mengapa tidak boleh dibuang di tempat sampah atau tempat terbuka?  dikuatirkan antibiotik akan tercampur dengan bakteri yang ada, bakteri tersebut akan semakin kebal dan berbahaya bagi kita.
Makanya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Yuk, mari kita bongkar dulu kotak obat di rumah, ya.. :)

Bijak Gunakan Obat


Sebelum menggunakan obat, apalagi obat yang dijual bebas di warung atau supermarket, kita perlu membaca informasi dengan cermat. Perhatikan:

  • Komposisi obat tersebut. 
  • Dosis dan cara pakai.
  • Efek samping obat tersebut.  Kondisi tertentu yang menyebabkan penggunaan obat tersebut tidak dianjurkan atau dilarang karena dapat menyebabkan resiko terhadap pasien. Contohnya penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat, tidak boleh minum parasetamol, ibu hamil dan menyusui tidak boleh minum obat cacing.
  • Kontra indikasi.
  • Tanggal kadaluarsa.
  • Nomor izin dari pemerintah.
Nomor izin dari pemerintah berupa tanda yang menunjukkan obat telah mendapatkan izin dari pemerintah untuk diedarkan sehingga obat dijamin aman, berkhasiat dan bermutu.
Bijak menggunakan obat akan melindungi kita dari hal-hal yang akan merugikan.

Sebisa mungkin, untuk menghindari penyakit dan melindungi tubuh dari mengkonsumsi obat-obatan, adalah dengan meningkatkan kebiasaan makan, makanan yang sehat. Perbanyak makan sayur dan buah. Minum air putih yang cukup dan jaga kondisi dengan cukup istirahat. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun sehabis beraktifitas dan sebelum makan. 

Dengan meningkatkan kebiasaan yang baik, penyakit dapat dihindari. Tubuh kita terhindar dari penggunaan obat-obatan. Bagaimanapun lebih baik mencegah daripada mengobati. Setuju, kan?
















bm

Hai, terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan saya. Have a Nice Day! Salam :)

21 komentar

Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)

  1. bagi orang awam..komposisi dan kawan-kawanya itu sering terlewat. palingan cek tanggal kadaluarsa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul sekali, semoga ke depan makin banyak yang teliti ya, mbak :)

      Delete
  2. Bijak mengkonsumsi obat dan antibiotik, aku sepakat. harus mau belajar tentang obat ya, karena berhubungan dengan apa yang masuk ke dalam bodi.
    Masalahnya kadang-kadang orang yang berpendidikanpun, mengkonsumsi obatnya semau gue.
    Bagi yang memahaminya bagaimana mengkonsumsi obat,semoga mau terus peduli pada yang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mbak, saatnya kita harus belajar memahami bagaimana mengkonsumsi obat yang benar. Makasih udah mampir ya :)

      Delete
  3. Saya jarang minum obat Mbak. Lebih ke jamu yang herbal. Ya itu, takut gak ngerti plus efeknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, kayaknya memang harus balik ke cara alami ya, mbak. Biar aman :)

      Delete
  4. setuju banget, menidng sehat selalu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, betul banget. Pengennya sehat terus :)

      Delete
  5. nih saya dan keluarga mulai meminimalisir pemakaian obat apalagi yang memang tidak perlu untuk kesehatan tubuh seperti antibiotik ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, setuju. Kita mesti balik ke cara-cara alami nih :)

      Delete
  6. Baru tau nih mbak yg beginian, makasih ya infonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Melly..
      Aku pun baru tau juga :)

      Delete
  7. Mulai sekarang harus bijak menggunakan antibiotik nih. Biasanya anak sakit emang suka cemas, pinginnya langsung kasih obat aja biar cepat sembuh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbakli. Selama ini kita salah ya..

      Delete
  8. Aku termasuk yg gk gampang konsumsi antibiotik mba way. Kecuali kalo sakitnya parah pisan kayak kena typus yg hrs opname. Klo sakit ringan kaya flu mah mending banyakin mkn buah dan istirahaat yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Noe, cara-cara alami lebih baik. Setelah dapat info ini aku jadi nyesel sama kebiasaan yang udah-udah..

      Delete
  9. Wah aku baru tau kalo parasetamol itu trnyata belum tentu baik buat semua ya. Kirain aku cukup aman. Makasih ya mba sudah sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mia, Paracetamol hanya untuk memberikan rasa nyaman. Makasih juga udah mampir :)

      Delete
  10. Wah aku baru tau kalo parasetamol itu trnyata belum tentu baik buat semua ya. Kirain aku cukup aman. Makasih ya mba sudah sharing

    ReplyDelete
  11. memang menggunakan obat harus hati-hati. Bisa fatal akibatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul..kelihatannya sepele. Tapi akibat di belakang harinya yang bikin repot ya

      Delete
avatar
Admin Sejenak Bercerita Online
Welcome to Sejenak Bercerita theme
Chat with WhatsApp